Hemm..
sudah lama juga gue ga nulis di blog ini, maklum tugas numpuk segudang mulai
dari makalah, presentasi, power poin, penelitian, dll. yah maklum lah mahasiswa
yang sok sibuk. selain itu juga sembari mengamati fenomena dan tingkah laku
unik yang ada di sekitar gue, dan gue menemukan dan mengalami fenomena yang
unik buat gue yaitu marah.
berhubung
gue kuliah di jurusan psikologi yang menurut gue aneh, karena harus
mendefinisikan semua yang masih abstrak salah satunya sifat dan emosi.
maka Menurut kamus psikologi C.P.
Chaplin,
Anger (marah, murka, berang, gusar; kemarahan, kemurkaan,
keberangan, kegusaran) adalah reaksi emosional akut ditimbulkan oleh sejumlah
situasi yang merangsang, termasuk ancaman, agresi lahiriah, pengekangan diri,
serangan lisan, kekecewaan, atau frustrasi, dan dicirikan oleh reaksi kuat pada
sistem syaraf otonomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatetik;
dan secara implisit disebabkan oleh reaksi serangan lahiriah, baik yang
bersifat somatis atau jasmaniah maupun yang verbal atau lisan.
Nah, manteb kan tuh sampe ke syaraf-syarafnya jelas dan
gamblang. hehehe
dan Menurut Muhammad Utsman Najati, marah adalah emosi
alamiah yang akan timbul manakala pemuasan salah satu motif dasar mengalami
kendala. Apabila ada kendala yang menghalangi manusia atau hewan untuk meraih
tujuan tertentu dalam upaya memuaskan salah satu motif dasarnya, maka ia akan
marah, berontak, dan melawan kendala tersebut. Ia juga akan berjuang untuk
mengatasi dan menyingkirkan kendala tersebut hingga ia bisa mencapai tujuan dan
pemuasan motifnya.
jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa marah adalah suatu emosi
yang meluap yang disebabkan untuk pemenuhan motif tertentu atau pernah gue
denger marah itu dikala "sesuatu" yang berharga dalam diri lo tidak
dihargai. (misal: harga diri)
Gaya orang marah
ga sekali gue lihat orang marah, sama temen musuhnya
(karena kalo temenan masa berantem), atau bahkan sama gue juga dan gue
menemukan suatu keunikan yaitu gaya. mereka yang marah punya gaya nya
masing-masing tiap individu.
cepet marah cepet reda
orang macem ini emang bagai gunung krakatau yang siap
meledak, atau seperti minuman soda yang dikocok-kocok terus dibuka tutupnya,
atau juga seperti air yang dicelupin biang es di dalemnya terus ditutup.
orang macem ini kalo ada sesuatu yang bikin dia marah
langsung dia mengekspresikannya dengan macam-macam ekspresi kemarahan seperti
membetak, bersuara keras, memukul/membanting apapun yang ada di dekatnya, kalo
menurut Freud dalam psikoanalisa nya sih tindakan kaya gitu untuk meredakan
tegangan yang ada di dalam diri manusia, ya begitulah salah satunya. nah
kembali ke orang ini, untungnya saja orang macam ini lebih mudah untuk mereda
kemarahannya, dengan pertimbangan yang dirasa masuk akal orang tipe ini bisa
dengan cepat mereda marahnya. positifnya, orang macem ini jika gampang reda nya
ini berasal dari kematangan berpikir dan kedewasaannya maka lambat laun orang
ini bisa menjadi orang yang berjiwa besar dan pemaaf.
Susah
marah gampang reda
|
orang
macem ini kalo diibaratkan itu petasan tapi sumbunya panjaaaaaaaang banget,
disulut sekarang meledaknya 3 hari kemudian. hal-hal sepele yang bisa bikin
orang pertama marah bisa jadi tidak berlaku pada orang ini, mereka
tenang-tenang aja dan seperti tidak terjadi apa-apa. mereka punya ambang batas
marah yang lebih, mereka marah karena tidak bisa menampungnya lagi. orang yang seperti ini memang "dari sononya" memiliki sifat yang susah marah dan ketika marah dia menyadari bahwa marah itu adalah hal yang buruk oleh karena itu dia meredam kemarahannya dan ini adalah sifat yang terpuji.
Gampang
marah susah reda
Pemarah seperti ini mudah sekali tersinggung dan akan dengan serta merta mengeluarkan kemarahannya. Sayangnya lagi ia akan menjadi pendendam yang menjengkelkan.
dan yang membuatnya bingung lagi, ketika orang lain sudah lupa dengan hal yang
membuatnya marah tapi dia masih saja mengungkit-ungkit masalah yang menandakan
kedendamannya. Hati-hati untuk tipe marah yang satu ini, karena selain menjengkelkan
siapa sih yang mau temenan sama orang pedendam.
Susah
marah susah reda
ini
yang serba susah, perpaduan antara penyabar dan pendendam. dari segi reaksi dia
lambat dan cenderung tahan banting dan tidak mudah tersulut amarahnya. akan
tetapi kalau sudah marah orang ini cenderung susah untuk mereda nya, mereka
menyimpan kemarahannya dan menyimpan dendam dalam hatinya.
Marah
itu perlu !
marah
itu perlu loh, kenapa ? karena ya untuk menyalurkan tegangan yang ada di dalam
diri kita karena jika tidak dikeluarin bisa menimbulkan penyakit karena hormon
adrenalin dilepaskan dan menyebakan jantung berdetak cepat dan aliran darah
semakin cepat, maka yang biasa terjadi adalah stroke (pecahnya pembuluh darah
di otak) atau penyakit jantung. akan tetapi mengekspresikan marah itu jangan
sembarangan.
Marahlah Dengan
Cantik
Jika marah memang di perlukan, dan
merupakan luapan emosi yang normal, maka marahlah dengan cara yang tepat dan
cantik, disinilah pentingnya pengelolaan marah yang benar. Ada kecenderungan kita tidak bisa
mengendalikan rasa marah secara tepat, sehingga tidak hanya merugikan diri
sendiri, orang lain pun tersakiti.
“Anda perlu pengendalian diri agar
marah tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Orang dengan emosional
inteligensia tinggi akan lebih mudah mengendalikan amarah ketimbang yang
tingkat emosional inteligensianya rendah."
1) Self
talk
Saat marah datang, tanyakan kepada diri
sendiri haruskah anda marah? Sebaiknya lakukan intropeksi diri terlebih dulu,
sebelum membiarkan emosi meluap dan tak terkendali. Tanyakan pada diri anda
sendiri:
1. apakah saya marah
pada orang yang tepat?
2. apakah saya marah
pada waktu yang tepat?
3. apakah saya marah
dengan alasan yang tepat?
Artinya, anda mesti memehami apakah
perasaan marah sewajarnya anda munculkan atau tidak? Cobalah kenali
pikiran-pikiran tertentu yang mungakin muncul dalam diri anda. Ini terkait
dengan penyebab mengapa anda marah pada orang lain.
“Coba cari berbagai kemungkinan yang
muncul. Misal, orang lain sengaja membuat anda marah atau tidak? Atau sikap
orang lain memang sudah kelewatan sehingga anda tidak bisa mentolelir lagi dan
terpaksa harus marah? Ini penting, agar tidak terjadi perasaan bersalah ketika
anda menyadari bahwa sebaiknya anda tak perlu marah untuk hal ini.
2)
Relaksasi
Saat merasakan gejala-gejala marah,
seperti denyut jantung berdetak cepat dan terasa berdebar-debar, terasa panas
dan gelisah, napas terengah-engah atau kepala berdenyut keeencang, janganlah
meluapkan marah dengan cara yang salah. Pertimbangkan bahwa ada orang lain
yang akan tersakiti dengan sikap marah kita, karena itu, kendalikan.
Apa yang mesti anda
lakukan? Cobalah untuk menenangkan diri. Proses relaksasi ini sangat penting,
karena itu lakukan secepatnya sebelum rasa marah itu ber ekskalasi
menjadi perasaan marah yang berlebihan sehingga menimbulkankerugian bagi orang
lain. “ Duduk, tutup mata, tarik napas secara perlahan dan dalam, kemudian
hembuskan. Bicaralah pada diri sendiri, “it’s oke”, atau “tenanglah” cara
ini bisa meredakan emosi anda.
Relaksasi sebenarnya banyak macamnya.
Anda bisa melakukannya dengan berdoa, mendengarkan musik atau melakukan
relaksasi otot, yaitu dengan melakukan gerakan-gerakan ringan sehingga
otot-otot yang kaku dan tegang terasa lebih rileks kembali. Cara ini bisa membuat
perasaan anda menjadi tenang, emosipun bisa mereda saat anda marah.
3)
Menjauh dari sumber kemarahan
Jangan bertahan di tempat itu,
segeralah pergi, bertahan ditempat yang menjadi sumber kemarahan, hanya membuat
emosi marah anda terus menyala. Carilah tempat yang tenang untuk mengendalikan
amarah anda, sebelum kembali ke sumber amarah tadi.
4)
Ubahlah Pola Pikir Anda
Perasaan negatif biasanya muncul kerena
adanya pikiran-pikiran negatif dalam diri kita. Sama halnya dengan emosi marah,
yang muncul karena adanya pikiran-pikiran negatif. Misal, karena adanya ketidak
sesuaian keinginan kita dengan orang lain.
Sikap berburuk sangka, sering menjadi
pemicu munculnya perasaan marah. Karena itu, ketika haaaaaal ini terjadi
segeralah untuk mengubah mindset anda.
“Cobalah geser pikiran negatif anda
menjadi pikiran positif. Pikiran negatif hanya akan mempertahankan anda pada
emosi dan marah yang tak kunjung reda. Sebaliknya, dengan pikiran positif,
membuat emosi anda sedikit demi sedikit akan mereda.
Menurut kasandra, pikiran negatif jika
di biarkan terus menerus akan berpotensi menumbuhkan perasaan negatif, yang
pada akhirnya akan berpotensi pada tindakan negatif pula. Karena itu,
sebelum marah berlebihan dan menimbulkan kerugian, segeralah mengubah pola pikir
menuju ke pemikiran yang positif.
5)
Bereskan Sumber Kemarahan
Akan lebih baik jika anda memutuskan
untuk membereskan persoalan yang menjadi sumber kemarahan. Ketika anda marah
dengan orang lain, maka anda tak usah ragu untuk menyatakan sikap marah anda.
“tapi jelaskan, bahwa anda marah karena sikap dan ucapannya, bukan pada
pribadinya. Setelah itu, tinggal komunikasikan saja, bicarakan baik-baik
permasalahannya, dan segera cari solusi, sehingga permasalahan tidak
berlangsung berlarut-larut.
nah begitulah kira-kira beberapa hal tentang marah, marah itu boleh, marah itu perlu, marah itu wajar, tapi sewajarnya saja. :)
referensi
http://gimanweb.wordpress.com/2011/08/03/manajemen-amarah/comment-page-1/
http://ummahattokyo.tripod.com/kepribadian/kenali_gaya_marah_anda.html
0 komentar:
Posting Komentar