Sabtu, 07 April 2018

Sepenggal Rindu

Detik jam terus berlalu, tak kenal lelah untuk meninggalkan ku dan seolah terus mengejek dan berkonspirasi agar besok aku telat dalam bekerja sedangkan aku masih belum tertidur karena banyak yang berkecamuk di kepalaku.

Apa lagi kalau bukan tentangnya, sebuah bayang-bayang yang menghantui pikiran yang membuat ku bagai penyintas skizofrenia yang sekuat tenaga menghilangkan halusinasi ini untuk kembali ke kesadaran pulih yang sepenuhnya.

Apa kabarnya dirimu malam ini ? aku kangen tiba-tiba. Ternyata ku sadar kelemahanku, tak kuasa menahan rindu. Merindukan setiap detik yang pernah kita habiskan meski hanya sekejap, meski hanya sekadar berbincang namun banyak hal yang diperbincangkan. Mulai dari alat make-up, busi motor, genre lagu, teman pria aneh mu, sampai fungsi sayap pada pembalut yang aku saja belum pernah melihat bagaimana bentuknya. 

Malam ini aku cemburu, aku cemburu pada malam yang selalu menemani mu, cemburu pada angin yang bertiup lembut menyentuh kulitmu, mereka lebih dekat pada mu. Sedangkan aku hanya disini bertahan menelan bulat-bulat rinduku sendiri. Perasaan yang tumbuh liar dan menjalar.

0 komentar:

Posting Komentar